Monday, April 02, 2007

Baby, you’re gonna miss that plane.



I know.

Dan banyak orang tak melihat

ia meraba cincin kawin dengan ujung ibu jari.

Di luar jalan batu menunggu.

Katedral beku.

Orang berbicara dengan tangan

dan mulut bisu,

Mademoiselle telah mencat lagi palang merah Le Café Pure.

Waktu itu kau berkata, tak mungkin arus Seine berbalik arah.

Seperti cinta mereka?

Ya.

Tapi aku hanya sibuk tersenyum

pada matahari yang hilang di balik Pont Neuf.

Kau tak berhati, katamu.

Ya.

Sembilan tahun lagi yang tersisa mungkin hanya kwaci

di kotak rokok besi, batik Bali di atas lututmu,

dan rokok basi yang kau hidupkan lagi. Mungkin percakapan jam empat pagi.

Mungkin juga tak akan ada yang tersisa.

Karena tak pernah ada yang terjadi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home