Tuesday, April 24, 2007

Ya Ya Ya

“Kisah ini sudah diceritakan berkali-kali,”

katamu sambil mengikis ranting dengan bilah belati.

“Mungkin, penderitaan di mana-mana memang sama saja.”

(Dan aku berpikir tentang kulit yang matang bukan oleh matahari

dan bapak tua di buritan kapal karatan. Kau yang berteduh di

bayang jangkar.)

When I Travel

You unravel.

Tuesday, April 17, 2007

SESUATU HINDIA BELANDA

Lihat, atau ingat
Burung hitam meronda

Cagak anim bertanda
"Ctulhu, die, die!"

Thursday, April 12, 2007

α+ß₁D+ß₂D²+γX+δ₁w+δ₂w²+δ₃log y=

There's a bird
and a tree.

Sunday, April 08, 2007

What should it be; the body of dew, wholly at the mercy of wind?

"mana pula yang lebih nyata, berjalan
merunduk karena angin kencang, atau
gemerlapan lampu di Amsterdam"

Pada pilihan itu mungkin bisa aku tambahkan
pohon-pohon ramping pipih
dan beton baru putih
seperti salju

Kamegayega-Yatsu

Pupur tebal
terlalu tebal
di pipimu

O Hitomaru

Tetes air mata
tak mencetak jejak
di lengan kimonomu

Warna musim semi
pilihan Shogun purba.
Setitik noda di awan.

Payung kayu
matahari kedua
di atas gelungmu.

Anak-anak sekolah
menggodamu, sekerei!
Bahu mereka mencium tanah.

Tapi lihatlah
mereka begitu kokoh
berdiri di samping pokok ceri.

"sejak dahulu memang, yang
tidak terucapkan, lebih berarti"

Wednesday, April 04, 2007

william it was really something

william it was really nothing

william it really was nothing

william it was nothing really

william really it was nothing

william was it really nothing

william really was it nothing

Monday, April 02, 2007

Baby, you’re gonna miss that plane.



I know.

Dan banyak orang tak melihat

ia meraba cincin kawin dengan ujung ibu jari.

Di luar jalan batu menunggu.

Katedral beku.

Orang berbicara dengan tangan

dan mulut bisu,

Mademoiselle telah mencat lagi palang merah Le Café Pure.

Waktu itu kau berkata, tak mungkin arus Seine berbalik arah.

Seperti cinta mereka?

Ya.

Tapi aku hanya sibuk tersenyum

pada matahari yang hilang di balik Pont Neuf.

Kau tak berhati, katamu.

Ya.

Sembilan tahun lagi yang tersisa mungkin hanya kwaci

di kotak rokok besi, batik Bali di atas lututmu,

dan rokok basi yang kau hidupkan lagi. Mungkin percakapan jam empat pagi.

Mungkin juga tak akan ada yang tersisa.

Karena tak pernah ada yang terjadi.